Mencari popularitas

Tayangan worldcup 2006 dimulai via SCTV. Semua orang tau kalo ini acara yang menyita perhatian banayk orang orang. Maklum walaupun kita nggak pernah berhasil mengirim PSSI ke tingkat antar bangsa, selera nonton bola tetap saja ramai.

Nah entah siapa yg ngasih ide, eh tiba-tiba saja Titik Prabowo Soeharto menjadi host tayangan worldcup. Gila. Udah kaku - nggak ngerti masalah, kan ngeganggu banget. Entah berapa dibayarnya tu SCTV sampai mau2nya ngerusak nama baiknya sendiri.

Pasti dia ingin populer: tahun 2009 pengen jadi anggota DPR atau bahkan pengen jadi ikutan Pilpres. Ya silakan saja. Tapi boro2 dapat simpati, yang ada caci maki.

Untung SCTV tau arah angin. Setelah 2 hari mungcul dihari ke-3 ngilang. Syukurlah....masih ada orang waras. SCTV kan pedagang, masa' sih nggak ngerti.

SCTV - pedagang - caci maki - dagangan nggak laku - penghasilan kurang. [pasti ngerti!]

Old friend never dies

pagi ini di angkot ketemu sama tetangga [yg entah siapa namanya -- ini memang penyakitku dr dulu, tapi dia tahu kalau aku pernah megang perkebunan teh di bengkulu]. dia cerita sdh 7 tahun pensiun dan msh kerja keras, karena uang pensiun tdk cukup. Mungkin bagus juga dulu korupsi? Ah tapi diperas habis2an juga oleh polisi dan jaksa. Mana enak? Bahkan ada temannya yg akhirnya pasang badan, daripada mengganti dan nggak punya apa2 lagi?

entahlah. masa depan memang harus diperjuangkan dengan keras. nothing comes easy...