Sunday, October 22, 2006

perbedaan sebagai rahmat?

Saya tak habis pikir bagaimana perbedaan hari lebaran bisa dibilang sebagai rahmat? Bagi orang Muhamaddiyah yang berlebaran hari Senen, maka yang puasa hari Senen itu adalah orang sesat, karena diharamkan puasa di hari lebaran. Bagi orang NU yang masih puasa pada hari Senen, maka mereka yang tidak pauasa pada hari Senen adalah orang sesat alias orang ngaco. Bila masing2 menyebut pihak lain sebagai sesat, saya tidak mengerti dimana rahmatnya?

Saya pikir rahmat itu kalau semua pihak duduk bersama, dan menetapkan keputusan bersama. Mau Senen atawa Selasa. Bukan ngotot2an. Katanya orang Islam itu kompak. Siapa bilang? Masing2 ingin beda sendiri. Dimana tenggang rasanya? Rasanya benar, hanya orang Islam yang berani melawan orang Islam.

++++++++++++++++++++++++++++

Hasil Sidang Itsbat Pemerintah:
Idul Fitri 24 Oktober

Pemerintah melalui sidang Itsbat menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1427 H jatuh pada Selasa, 24 Oktober 2006.

"Kami berharap keputusan sidang Itsbat ini dapat menghasilkan kesejukan dan kedamaian untuk mewujudkan persatuan umat," kata Menteri Agama M Maftuh Basyuni yang membuka sidang tersebut di Jakarta, Minggu (22/10) malam.

Ketua Badan Hisab dan Rukyat, Mudzakir menyatakan, hasil pemantauan di 29 lokasi dari Jayapura hingga Banda Aceh semua melaporkan tidak melihat hilal (bulan). "Ijtima (pertemuan akhir bulan dan awal bulan baru) menjelang Syawal jatuh pada Minggu, 22 Oktober atau 29 Ramadhan pukul 12.14 WIB sehingga saat matahari terbenam posisi hilal tidak terlihat dengan ketinggian hilal minus nol derajat 30 menit hingga satu derajat di atas ufuk," katanya.

Dengan demikian bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari (isti’mal) dan 1 Syawal jatuh pada Selasa 24 Oktober 2006. Anggota Badan Hisab Rukyat dari Planetarium Jakarta, Cecep Nurendayana mengatakan, hilal tak mungkin terlihat karena jarak hilal (bulan) dan matahari terlalu dekat padahal kekuatan cahaya matahari 25 juta kali bulan.

"Hilal akan tampak bila jarak sudut bulan dan matahari lebih dari tujuh derajat, sementara sekarang ini kondisi yang ada jaraknya hanya 4,5 derajat," katanya.

Sidang Itsbat yang digelar di Depag itu dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amien, Sekretaris Muhammadiyah Goodwill Zubeir dan para wakil umat Islam lain dari NU, Persis, DDII, dan lain-lain serta para Duta Besar dan perwakilan negara-negara Islam.

Sementara itu Goodwill mengatakan, pihaknya sangat menghargai keputusan pemerintah dan sidang Itsbat ini, namun tetap melakukan Idul Fitri seperti ditetapkan Muhammadiyah menurut sistem hisab, yakni Senin, 23 Oktober 2006.

Ucing sim kuring

Ucing sim kuring

About Me

Me? Nah, nothing interesting. just read my blog!